(1)
Limbah lumpur di dasar perairan akan memberikan dampak buruk bagi organisme
benthos dan jenis biota laut lainnya,
(2)
Elemen kimia toksik seperti arsenic, cadmium, mercury, lead, nickel dan sianida
dapat merusak ekosistem laut. Lebih berbahaya elemen-lemen kimia yang bersifat
karsinogenik terakumulasi dalam rantai makanan yang akhirnya tiba pada manusiaLogam Berbahaya pada Sedimen dan Ikan
Laporan Tim Independen
(1999), Kajian Kelayakan Pembuangan Tailing, penelitian WALHI-Dr. Joko Purwanto
(2002), dan laporan Pusarpedal-KLH (2004) menunjukkan pada organ ikan (daging,
hati dan perut) telah tercemar logam berat, khususnya Arsen (As), merkuri (Hg),
dan Sianida (CN). Penelitian-penelitian tersebut diatas, ditambah laporan
penelitian Evan Edinger,dkk (2004), laporan Survey P2O-LIPI (2001), dan laporan
Tim Terpadu (2000) menunjukkan bahwa beberapa jenis logam berat terdapat dalam
konsentrasi yang cukup tinggi di Teluk Buyat. Konsentrasi tertinggi, khususnya
As, Sb, Mn, dan Hg ditemukan disekitar pipa tailing. Ddibandingkan dengan Teluk
Buyat, konsentrasi logam-logam berat tersebut di Perairan Totok relatif lebih
rendah kecuali untuk logam merkuri (Hg).
a) Logam
Berbahaya Pada Ikan di Perairan Buyat
Pada
laporan salah satu analisa dokumen RKL/RPL oleh Bapedal/KLH ditemukan sampel
ikan Lamontu yang mengandung 22,7 mg/kg arsen, ikan kapas-kapas yang mengandung
5,33 mg/kg merkuri (toleransi WHO 30 mcg/kg). Berdasarkan Kajian Kelayakan
Pembuangan Tailing Ke Laut (PPLH-SA Unsrat dan Bapedal) menemukan pada 10 ekor
ikan sampel yang dianalisa, diperoleh hati dan perut ikan merupakan organ yang
mengakumulasi logam Arsen tertinggi, yaitu sekitar 2,772 ppb – 5,1365 ppb,
konsentrasi logam besi (Fe) terakumulasi paling banyak pada daging ikan, yaitu
sekitar 1,03 – 1,86 ppm, sedangkan pada hati dan perut ikan diperoleh
konsentrasi logam besi sekitar 0,07 – 0,63 ppm. Dan hasil pengukuran
konsentrasi logam berat (Arsen, Kadmiun, dan Merkuri) diperoleh bahwa biota
yang ditangkap dan perairan Teluk Buyat rata-rata sudah terkontaminasi oleh ketiga
logam berat tersebut.
b) Logam
Berbahaya Pada Sedimen
Dari
laporan sejumlah penelitian ditemukan konsentrasi beberapa logam berbahaya,
diantaranya As, Hg, Sb, Mn dan Siandia (CN) di Perairan Teluk Buyat relatif
lebih tinggi dibandingkan perairan lain. Konsentrasi tertinggi umunya ditemukan
di sekitar pipa tailing hingga radius sekitar 1 kilometer (sebanding dengan
radius sebaran gundukan tailing yang dilaporkan). Logam As, dan Hg pada
beberapa penelitian dibawah berada pada konsentrasi yang cukup
mengkhawatirkan.Konsentrasi Mangan (Mn) di mulut pipa tailing 3 kali lipat
rata-rata diperairan (P2O LIPI, 2001).
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan
material organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang
dikumpulkan di dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya.
10. Tailing
merupakan batuan dan tanah yang tersisa dari suatu proses ekstraksi bijih
logam, seperti bijih emas dan bijih tembaga.